WEBINAR PENANAMAN NILAI-NILAI IDEOLOGI PANCASILA DAN WAWASAN KEBANGSAAN SEJAK DINI MELALUI PENDIDIKAN DASAR
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Bidang Ideologi, Wawasan Kebangsaan dan Ketahanan Ekonomi, Sosial, Budaya, Agama mengikuti Webinar terkait Penanaman Nilai-Nilai Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan Sejak Dini Melalui Pendidikan Dasar yang diadakan oleh Kementerian Dalam Negeri melalui Ditjen Politik dan Pemerintahan Umum via Virtual Zoom dalam rangka mengoptimalkan tujuan pembangunan nasional dan membentuk generasi penerus bangsa yang menanamkan nilai-nilai Pancasila. Hadir pada webinar tersebut antara lain Sekretaris Dirjen Politik dan PUM Kemendagri, Para Direktur, Pejabat dan staf di lingkungan Ditjen Politik dan PUM, Wakil Direktur II Pascasarjana UNJ, Perwakilan dari Direktorat Sekolah Dasar Direktorat Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Sekda Provinsi, Sekda Kabupaten/Kota, Para Kepala Badan Kesbangpol, Para Kepala Dinas, Biro Humas Provinsi, Para Kepala Bagian Humas Kabupaten/Kota, PGRI, Dosen, para Guru, FPK, para mahasiswa, pelajar dan para Undangan seluruh Indonesia. (Selasa 14/09/21)
Dalam kata sambutannya Sekretaris Dirjen Politik dan PUM Kemendagri, Drs. Imran, M.Si, MA menyampaikan bahwa karakter anak Bangsa yang sesuai dengan prinsip Pancasila harus dibentuk sejak usia dini mulai dari tingkat PAUD, Pendidikan Dasar kemudian sampai dengan Perguruan Tinggi.
“Pendidikan terkait ideologi dan wawasan kebangsaan ini bukan sifatnya indoktrinisasi, cari cara-cara yang lebih humanis, yang lebih adaptif, yang lebih responsif terkait perkembangan lingkungan pada saat ini,” terang Imran.
Wakil Direktur II Pascasarjana UNJ, Prof. Dr. M. Japar, M.Si. menjelaskan mengapa perlunya penanaman nilai-nilai Pancasila dan Wawasan Kebangsaan sejak dini yang pertama upaya pembiasaan agar ketika dewasa mereka terbiasa dengan perbuatan dan tingkah laku yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, lalu yang kedua memanfaatkan momentum karena anak usia dini masih lunak dan mudah dibimbing daripada anak yang sudah remaja, yang ketiga untuk menanamkan rasa nasionalisme dan patriotisme, dan yang terakhir agar anak memiliki karakter-karakter baik seperti toleransi, tenggang rasa, peduli, mampu bekerja sama, berprestasi, tertib, disiplin dan mau melestarikan budaya, serta merawat dan mencintai lingkungan.
“Bagaimana peran Badan Kesbangpol untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila, yang pertama melakukan sosialisasi yang tidak hanya mengundang tokoh masyarakat tetapi juga dengan Dinas Pendidikan, para pendidik dan para orang tua sehingga dapat mengedukasi nilai-nilai ideologi dan kebangsaan kepada anaknya. Di masa pandemi, jangkauan sosialisasi daring bisa menjadi lebih luas. Yang kedua bekerja sama dengan pihak sekolah mengadakan sosialisasi langsung terhadap peserta didik SD kelas atas dengan memerhatikan karakteristik belajar anak (luring/daring),” ujar Japar.
Sementara itu perwakilan dari Direktorat Sekolah Dasar Direktorat Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Ine Rahmawati, S.Pd, M.Pd menyampaikan visi Pendidikan Indonesia adalah mewujudkan Indonesia maju, yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila yang bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, bergotong-royong, dan berkebhinekaan global.
Menanggapi pertanyaan dari Marjuki, S.I.P, MM. dalam sesi tanya jawab, Japar mengatakan bahwa ide mengenai taman-taman bhinneka tunggal ika adalah ide yang brilian. Jadi ada semangat dari pemda untuk menampilkan taman-taman yang tidak hanya untuk bermain dan hiburan tetapi ada nilai yang dia serap bahwa perbedaan tidak perlu menjadi sumber konflik justru menjadi penguat suatu bangsa. Jadi saya kira ini bisa direspon oleh kemendagri bahwa bagaimana menghimbau pemda-pemda agar bisa membangun taman bhinneka tunggal ika.