HIMNI KABUPATEN LANDAK TAMPIL DALAM ACARA SENI DAN BUDAYA DI STASIUN TVRI KALBAR
Himpunan Masyarakat Nias Indonesia (HIMNI) Kabupaten Landak tampil sekaligus mewakili HIMNI Kalbar dalam hal mengisi acara Seni dan Budaya TVRI Pontianak dengan didampingi oleh Kepala Bidang Ideologi, Wawasan Kebangsaan dan Ketahanan Ekonomi, Sosial, Budaya, Agama Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Landak yang bertempat di Studio TVRI Kalbar. HIMNI yang ada di Kabupaten Landak adalah bagian dari masyarakat Kabupaten Landak dan menjadi anggota dari Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kabupaten Landak. Hadir pada acara tersebut antara lain Ketua HIMNI Kalbar, HIMNI Landak, HIMNI Sanggau, dan Kepala Bidang Ideologi, Wawasan Kebangsaan dan Ketahanan Ekonomi, Sosial, Budaya, Agama Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Landak. (Selasa 07/02/23)
Ketua HIMNI Kalbar, Ary Vorny Mendrova, Amd.Ak., S.Th menyampaikan bahwa HIMNI adalah Himpunan Masyarakat Nias Indonesia itu didirikan pada tahun 2000 di Jakarta dan di Kalimantan sendiri itu berdiri atau terbentuk 2014. Saat ini kami terdiri dari 12 HIMNI yang ada di Kalimantan Barat kecuali Kabupaten Sambas dan Kabupaten Kayong Utara. Kalau tadi yang menari itu selain dari HIMNI Kabupaten Sanggau juga diwakili oleh HIMNI dari Kabupaten Landak.
“Memang karena baru terbentuk paguyuban jadi kita belum bisa inventarisir tapi menurut data yang kita dapatkan masyarakat Nias yang ada di seluruh Kalimantan Barat ± 3.500 jiwa berada di Kabupaten Sanggau, Kabupaten Landak, Ketapang, Kapuas Hulu, Sambas, Singkawang juga ada. Tapi ada juga yang belum, mungkin karena mereka belum mengetahui adanya himpunan ini. Salah satunya lewat acara ini mereka tahu bahwa ada paguyuban, ada Himpunan Masyarakat Nias yang ada di Kalimantan Barat dan juga ikut terlibat dalam kegiatan-kegiatan kita ke depannya,” ujar Ary.
Selain itu Ary juga menjelaskan kegiatan-kegiatan HIMNI antara lain kegiatan di HIMNI Kalbar beberapa waktu lalu adalah seminar bekerjasama dengan instansi pemerintah tentunya. Untuk pengembangan seni dan budaya memang saat ini kita belum ada secara khusus. Tetapi ada secara insidentil seperti di Kabupaten Landak menghimpun anak-anak muda kita di sana, kemudian ada ibu-ibu yang menjadi pelatih di sana. Kemudian di Kabupaten Sanggau, Kubu Raya, dan Kota Pontianak juga menghimpun anak-anak muda, baik itu mereka terlibat di kegiatan olahraga maupun juga untuk budaya. Salah satunya harus latihan keras itu seperti kita menampilkan budaya lompat batu. Memang insidentil kita lakukan latihan-latihan dan itu satu-satunya di dunia hanya ada di Pulau Nias. Beberapa waktu lalu dalam acara Pagelaran Budaya Borneo Gemilang itu kita tampilkan di depan Taman Budaya Museum, kita tampilkan lompat batu.